cerita tentang kegagalan


20 Maret 2023.

Aku mau cerita. Aku habis melewati fase yang besar dalam hidup, yang aku gapernah menyangka akan melewatinya. Semua struggle kehidupanku yang udah pernah aku lewati, rasanya jadi kayak remeh banget.

Paham ga sih rasanya saat kita mengejar sesuatu, kita udah full effort dan yakin banget akan sampai, tapi ternyata kita gagal?

Nah, aku ngerasain banget gimana sakitnya, saat dunia menghancurkan semua ekspektasi dalam kepala. Rasa sesaknya saat harus menghadapi realita kalau apa yang kita upayakan tidak sebanding dengan apa yang kita dapatkan.

Dan itu bikin aku capek, fase yang bener-bener capek, mempertanyakan kehidupan.

Kenapa dunia se-anomali dan sejahat ini?

Kenapa dunia selelah ini, tapi belum juga terkejar?

Aku menjauhkan diri dari apapun, untuk berpikir dan mencari jawaban.

Sempat aku bertanya, sebenernya di dunia ini nyari apa? Sebenernya, di dunia ini kita sedang mengejar apa?

Kalau memang selelah ini, aku lebih baik tidak hidup saja.. karena sia-sia.

Saat satu pintu tertutup, rasanya tidak ada pintu lain yang terbuka. Aku harus hidup dari hari ke hari, tanpa harapan yang dulu selaalu menyala-nyala.


Dan aku mulai mencari kebahagiaan. Lagi, dari awal, dengan penuh kesederhanaan.

Hal-hal kecil yang bikin aku bisa tersenyum setiap hari, ternyata ada banyak yang selama ini kurang disyukuri.

Hal-hal remeh yang bisa bikin aku menunggu hari besok datang, ternyata selalu ada kok. Meskipun itu sementara, tapi aku bisa bahagia lagi, ternyata.

Orang-orang yang paling dekat, keluarga yang selalu mendekap, ternyata merekalah orang yang tidak pernah pergi meski aku sedang merasa kalah dari dunia.


Dan.. ada Allah.

Selalu ada Allah, ternyata.


Saat aku menangis, sedih, sesak, putus asa, ternyata aku masih punya Allah untuk meminta. Dan aku tidak dibiarkan terlunta-lunta.

Selalu ada Allah saat aku jatuh dan terpuruk. Tidak dibiarkannya aku meringkuk terus di pojokan yang gelap.

Dibimbingnya aku, lagi, mulai dari awal, lagi.

Dijawabnya pertanyaanku, sedikit demi sedikit.

Kenapa dunia se-anomali dan sejahat ini? Kenapa dunia selelah ini, tapi belum juga terkejar?

Karena.. 


Ini cuma dunia.

Ini memang cuma dunia...

...yang tidak pernah memberikan kepastian dan menjanjikan kebahagiaan hakiki, tidak pernah.


Ini cuma dunia. Yang fana, yang standarnya tidak pernah habis. Yang akan selalu membuatmu kurang, kurang, dan kurang.

Ini cuma dunia. Yang mau sejauh apapun kamu berlari, ia tidak akan pernah cukup terkejar. Kamu tidak akan pernah merasa cukup, karena itulah sifatnya.

Ini cuma dunia. Yang membuat kamu tidak pernah puas dan selalu ingin meraih semuanya. 


Ini cuma dunia, tenang ya..


Rasanya adem banget waktu nemu jawaban itu. Oh iya, ini kan cuma sementara. Fase ini juga cuma sementara. Yang kekal itu akhirat, abadi selamanya. Jadi jangan sedih lagi, karena dunia tidak pantas ditangisi..

Dan aku sampai pada pemahaman,

Kalau kita menjadikan dunia sebagai tujuan kita, maka hati kita akan selalu sakit. Karena sifatnya selalu mengkhianati, selalu menjauh dari kebahagiaan abadi,

Yaitu Allah..

Jadi, sejauh apapun nanti kamu melangkah, jangan jatuh lagi pada dunia ya. 

Kamu boleh bermimpi, berharap, dan menginginkan tujuan dunia, tapi jangan jadikan hatimu dipenuhi olehnya. Karena akan sakit, akan selalu tidak cukup..

Nanti, dikejar lagi mimpinya, dimulai lagi langkahnya, dengan hati yang lebih ringan. Dengan seluruh pemahaman yang lebih bermakna.

Dengan tujuan yang lebih pasti; cintanya Allah semata, yang tidak akan pernah mengkhianati dan meninggalkanmu, 


sedetikpun.

Komentar

Postingan Populer