"Males ah, Bacain Postingan Dakwah."
Heyyow wassup, udah lama banget aku ninggalin blog ini hahaha. Hampir setahunan aku ga nulis disini. Maaf ya, blog :") and let me share my thoughts here, starting all over again. Selamat datang kembali :)
Jadi hari ini aku iseng melakukan survey kecil-kecilan. Sederhana aja, di status whatsap. Dan ternyata yang jawab lumayan banyak. Pertanyaannya pun sederhana, kalau tak bisa dikatakan ngeselin hehe.
Aku bertanya apakah teman-teman kalau melihat story dan postingan tentang dakwah dan reminder, seperti potongan ayat Alquran atau video kajian, mereka lebih suka melihat sampai habis atau diskip saja? Aku bilang 'ngaku lo wkwkwk'
Eh ternyata, banyak juga jawabannya. Rata-rata menjawab, tergantung mood. Lalu ada juga yang menjawab, skip saja haha.
Bukan ingin menggurui, bukan. Aku justru bertanya seperti itu karena, sungguh aku pernah merasakan keadaan saat muak rasanya melihat itu semua. Astaghfirullah. Aku pernah dalam keadaan capek melihat reminder dan postingan dakwah, lalu ujungnya aku skip saja semua itu.
Tak hanya dakwah, postingan tentang dunia islam atau agama, aku skip. Karena aku capek, lelah.
Dan ternyata.. setelah aku pikir-pikir, itu semua karena kondisi ruhiyahku yang sedang lemah. Konsisi keimananku sedang anjlok, hingga rasanya hati keras untuk mendengarkan nasihat..
Aku pernah dalam kondisi saat rasanya semua nasihat mental dari hatiku. Jadi semua postingan dakwah, potongan kajian, rasanya tidak menarik di mataku.
Lama-lama, hatiku kering. Kering dari nasihat dan segarnya telaga iman. Kering dari sejuknya hati dan percikan ilmu. Di titik itu aku sadar, ya Allah.. aku gak bisa apa-apa tanpa Engkau..
Aku menangis, ternyata jauh dari Allah itu rasanya lebih capek.
Jauh dari Allah itu bikin hati kering kerontang, dan muak sama diri sendiri. Ga ada tempat untuk berkeluh kesah dan menenggelamkan diri pada ketenangan.
Beneran, di titik itu aku merasa kesombonganku sirna. Aku gak kuat hidup kayak gini.
Dan kubuka gawaiku, media sosialku. Ternyata, isinya jauh dari postingan dakwah akun-akun yang dulu aku follow. Pokoknya isinya bikin aku tambah jauh dari Allah, deh.
Tapi aku ingat sepercik nasihat, Allah ga pernah berhenti nunggu hamba-Nya untuk kembali..
Jadi aku mulai lagi dari awal. Timeline instagramku aku bersihkan dari postingan jahiliyah. Aku pencetin satu-satu, "tidak tertarik". Beneran satu-satu sampai tanganku pegel. Karena medsos seperti instagram dan youtube memakai sistem algoritma seperti itu. Semakin banyak melihat satu jenis postingan, maka semakin sering post sejenis itu muncul. Makanya sekali stalk kpop di ig, selanjutnya timeline ig berubah jadi kpop semua -_-
Dan buahnya, timelineku kini sudah lumayan membaik. Isinya didominasi postingan yang menguatkan hati. Lalu kalau aku ingin melihat hiburan, aku pakai second akun biar isi timeline akun utamaku tetap ga berubah hehehehe.
Lalu aku bertekad, ga akan skip story atau postingan orang yang isinya dakwah! Gak boleh skip pokoknya, mau hati berontak pengin skip karena bosen pun harus tetep ditonton. Karena aku yakin, adanya postingan yang seliweran di depan kita itu, semua udah atas izin Allah, untuk melunakkan hati-hati kita..
Hati kita yang keras dan kering, jauh dari kedamaian, barangkali karena diri kita sendiri yang kurang peka menerjemahkan kode dari Allah.
Dan diri kita yang malas melihat post dakwah, kajian ilmu, barangkali bukan karena isinya yang membosankan, tapi hati kita yang keras dan sulit dimasuki hidayah.. astaghfirullah.
Sekarang aku juga punya program baru. Setiap hari, minimal ada 1 video kajian ilmu yang aku tonton. Harus, pokoknya harus. Meski cuma semenit dua menit, itu bermanfaat banget buat menjaga ruhiyah.
Meski akupun masih belajar, masih banyak gagalnya, banyak wacana dibanding realisasinya, tapi gapapa. Better late than never, better little than do nothing, right?
Jangan pernah berhenti berproses jadi lebih baik meski gagal gagal terus di tengah jalan.
Kala diri merasa sangat bernoda dan tak pantas menghadap Allah, yakinlah.. Allah mencintai hamba-Nya dan menerima kita apa adanya.
Jadi, tinggal kitanya. Mau mengejar hidayah dan kelembutan hati atau tidak?
The choice is yours :)
Aku bertanya apakah teman-teman kalau melihat story dan postingan tentang dakwah dan reminder, seperti potongan ayat Alquran atau video kajian, mereka lebih suka melihat sampai habis atau diskip saja? Aku bilang 'ngaku lo wkwkwk'
Eh ternyata, banyak juga jawabannya. Rata-rata menjawab, tergantung mood. Lalu ada juga yang menjawab, skip saja haha.
Bukan ingin menggurui, bukan. Aku justru bertanya seperti itu karena, sungguh aku pernah merasakan keadaan saat muak rasanya melihat itu semua. Astaghfirullah. Aku pernah dalam keadaan capek melihat reminder dan postingan dakwah, lalu ujungnya aku skip saja semua itu.
Tak hanya dakwah, postingan tentang dunia islam atau agama, aku skip. Karena aku capek, lelah.
Dan ternyata.. setelah aku pikir-pikir, itu semua karena kondisi ruhiyahku yang sedang lemah. Konsisi keimananku sedang anjlok, hingga rasanya hati keras untuk mendengarkan nasihat..
Aku pernah dalam kondisi saat rasanya semua nasihat mental dari hatiku. Jadi semua postingan dakwah, potongan kajian, rasanya tidak menarik di mataku.
Lama-lama, hatiku kering. Kering dari nasihat dan segarnya telaga iman. Kering dari sejuknya hati dan percikan ilmu. Di titik itu aku sadar, ya Allah.. aku gak bisa apa-apa tanpa Engkau..
Aku menangis, ternyata jauh dari Allah itu rasanya lebih capek.
Jauh dari Allah itu bikin hati kering kerontang, dan muak sama diri sendiri. Ga ada tempat untuk berkeluh kesah dan menenggelamkan diri pada ketenangan.
Beneran, di titik itu aku merasa kesombonganku sirna. Aku gak kuat hidup kayak gini.
Dan kubuka gawaiku, media sosialku. Ternyata, isinya jauh dari postingan dakwah akun-akun yang dulu aku follow. Pokoknya isinya bikin aku tambah jauh dari Allah, deh.
Tapi aku ingat sepercik nasihat, Allah ga pernah berhenti nunggu hamba-Nya untuk kembali..
Jadi aku mulai lagi dari awal. Timeline instagramku aku bersihkan dari postingan jahiliyah. Aku pencetin satu-satu, "tidak tertarik". Beneran satu-satu sampai tanganku pegel. Karena medsos seperti instagram dan youtube memakai sistem algoritma seperti itu. Semakin banyak melihat satu jenis postingan, maka semakin sering post sejenis itu muncul. Makanya sekali stalk kpop di ig, selanjutnya timeline ig berubah jadi kpop semua -_-
Dan buahnya, timelineku kini sudah lumayan membaik. Isinya didominasi postingan yang menguatkan hati. Lalu kalau aku ingin melihat hiburan, aku pakai second akun biar isi timeline akun utamaku tetap ga berubah hehehehe.
Lalu aku bertekad, ga akan skip story atau postingan orang yang isinya dakwah! Gak boleh skip pokoknya, mau hati berontak pengin skip karena bosen pun harus tetep ditonton. Karena aku yakin, adanya postingan yang seliweran di depan kita itu, semua udah atas izin Allah, untuk melunakkan hati-hati kita..
Hati kita yang keras dan kering, jauh dari kedamaian, barangkali karena diri kita sendiri yang kurang peka menerjemahkan kode dari Allah.
Dan diri kita yang malas melihat post dakwah, kajian ilmu, barangkali bukan karena isinya yang membosankan, tapi hati kita yang keras dan sulit dimasuki hidayah.. astaghfirullah.
Sekarang aku juga punya program baru. Setiap hari, minimal ada 1 video kajian ilmu yang aku tonton. Harus, pokoknya harus. Meski cuma semenit dua menit, itu bermanfaat banget buat menjaga ruhiyah.
Meski akupun masih belajar, masih banyak gagalnya, banyak wacana dibanding realisasinya, tapi gapapa. Better late than never, better little than do nothing, right?
Jangan pernah berhenti berproses jadi lebih baik meski gagal gagal terus di tengah jalan.
Kala diri merasa sangat bernoda dan tak pantas menghadap Allah, yakinlah.. Allah mencintai hamba-Nya dan menerima kita apa adanya.
Jadi, tinggal kitanya. Mau mengejar hidayah dan kelembutan hati atau tidak?
The choice is yours :)
Tbh,kadang masih suka skip content dakwah, tapi sekalinya baca, langsung mewakili isi hati dan keadaan yg lagi dialamin:') tetiba nangis sendiri. Nice post kak, Nisa💞😊
BalasHapusMaasya Allah kereeeennn
BalasHapus